Posted by : http://azizsyarifuddin15.blogspot.com/ Jumat, 30 Mei 2014

Elemen – elemen Visual

Setiap fotografer, atau paling tidak seseorang yang menggenggam kamera dan membidiknya pada suatu subjek atau pandangan tertentu, pasti mengharapkan bahwa dari bidikan – bidikan kameranya dia akan mendapatkan foto yang menarik, foto yang enak dipandang, atau foto “berbicara” tetapi harapan ini lebih sering tinggal harapan, karena hasil bidikan yang diperoleh lebih banyak mengecewakan.

                                                             Merancang Sebuah Gambar foto






para fotografer yang berpengalaman, umumnya sudah mengerti bahwa kita sangat jarang berhadapan dengan kondisi cantik yang sempurna untuk direkam menjadi gambar foto. Kita lebih sering berhadapan dengan kondisi umum sehari – hari yang sangat biasa, karena itu kita harus berusaha keras, agar bidikan kita bisa
membuat subjek terlihat menawan. Jadi kuncinya adalah bagaimana “membuat subjek tampilan menjadi menarik” dalam gambar foto, itu yang harus diusahakan fotografer terhadap subjeknya. Selain mebuat subjek tampila menarik, kita juga harus menempatkan dalam gambar secara cepat cermat, agar tampilan dalam susunan (komposisi) yang enak dipandang. Ini merupakan 2hal yang berbeda tetapi keduanya harus dipadukan menjadi suatu kesatuan dalam suatu foto. Artinya, suatu foto yang menawan harus dibuat. Karena itu masih dibutuhkan metode kerja tertentu untuk mengabungkan dua hal, bagaimana membuat subjek tampil menarik dan mendapatkan susunan gambar yang menawan menjadi suatu hasil kerja yang utuh, metode ini dikenal sebagai perancang (desain). Kita harus merancang (didesain) penampilan fotonya untuk memperoleh foto yang menawan (subjek menarik, dengan komposisi yang baik). Sebuah foto yang baik, harus dirancang (didesain) dengan teliti, mulai dari pemilihan subjek, penempatannya dalam bidang (format) gambar, keadaan latar belakangnya, perspektifnya, cahaya dan sebagainya setiap aspek ini memiliki kekuatan untuk mendukung penampilan gambar secara keseluruhan, tetapi bisa juga mengganggu keindahan fotonya, karena it setiap aspek harus diperhatikan secara teliti, baik terpisah, maupun didalam bentuk gabungan keseluruhan. Jika kita merancang suatu gabar foto dengan seluruh pertimbangan tadi sekaligus, maka kita akan berhadapan dengan masalah fotografi yang kompleks dengan kerumitan dan kesulitan yang tak habis – habisnya serta banyak kegagalan, da ini akan membawa kita pada kekecewaan dan perasaan frustasi.
Elemen – elemen visual
Merancang dan menyatukan aspek fotografi akan terasa rumit dan kompleks, maka sebaiknya kita meninjau dan belajar menggunakan elemen – elemen visual yang sederhana dan dapat lebih mudah digunakan untuk dasar perancang (desain) sebuah foto. Pada kesempatan ini sya menganjurkan untuk mempelajari elemen – elemen dasar visual yang sederhana dulu, sehingga pada saat pemotretan di lapangan kita bisa bekerjanlebih mudah untuk mendapatkan bentuk gambar sederhana yang memuaskan, sebelum meningkatkan ke bentuk rancangan yang lebih rumit. Elemen – elemen gambar terdiri dari, garis, tekstur, warna, bentuk dan ruang. Unsur – unsur dasar ini merupakan elemen yang telah digunakan oleh para pelukis atau mereka yang menekuni bidang seni rupa untuk menciptakan karya – karya mereka. Kelima unsur ini sudah dikenal sejak dulu, hanya gaya penggunaan yang berubah menurut waktu sesuai dengan peralatan yang tersedia, dan faktor ini juga dapat digunakan untuk menghasilkan gaya fotografi anda.
-         Garis
Garis mungkin merupakan unsur visual (desain) yang paling tua. Garis memiliki bentuk dan arah, sehingga setiap garis memiliki karakter tersendiri. Garis memiliki arah, bisa naik, tegak, datar atau menyilang, bisa tebal atau tipis, memiliki dimensi atau tanpa dimensi, bebas atau diatur, bersambung atau putus, lurus melengkung atau melingkar.
-          Garis lurus memberikan kesan kaku, tegang, ketelitian, sikapnpositif, teratur dan mapan.
-          Garis yang melengkung terasa bebas, mengalir dan luwes, bergerak pelan dan agak pasif, lemah lembut, feminim dan halus.
-          Garis yang sangat melengkung merubah arah secara tajam, bersifat aktif dan penuh kekuatan. Busur memiliki perubahan arah yang sama sehingga terasa statis dan mudah mengakibatkan kebosanan, lengkungan spiral terasa lebih dinamis.
-          Garis zig – zag dengan perubahan arah yang kasar menggambarkan kegelisahan, serentakan, tidak teratur dan memberikan kesan pertentangan (konflik).
-          Garis menyilang mengungkapkan pergeseran dinamis dan menimbulkan perasaan dinamis dan menimbulkan perasaan bergerak.
-          Garis mendatar memberikan kesan tenang
-          Garis tegak memberikan kesan seimbang, membubung tinggi, melambangkan tegak lurus, kejujuran, martabat dan keagungan. Garis juga memiliki suasana, bisa menjadi kuat, dominan, penuh keagungan atau lemah, mungkin juga tampak kecil sekali sehingga hampir tidak terlihat. Garis bisa serasi atau bertentangan dengan yang lainnya. Foto yang hanya menggambarkan garis merupakan yang paling mudah dibuat dari kelima unsur desain ini.

-         Tekstur
Tekstur baik secara visual maupun secara nalar dapat diungkapkan melalui indera penglihatan maupun indera peraba. Permukaan yang bsah, mengkilap, atau permukaan yang licin/halus akan memantulkan cahaya lebih banyak dari pada permukaan kering, buram, atau permukaan yang kasar.
-          Permukaan yang kasar menyerap cahaya tidak teratur dan dalam tingkat yang lebih besar dari pada permukaan yang halus, jadi penampilan warna dan tekstur saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sabagai contoh, warna yang sama akan tampil beda bila basah, kering, kasar atau halus. Tekstur bisa menjadi lembut, begerigi atau keras, bisa mengandungkan banyak detail yang sangat halus atau sangat kasar, mereka dapat menjadi kasar atau halus. Untuk menampilkan tekstur dari setiap benda, maka kita harus memperhatikan dengan seksama arah jatuhnya sinar terhadap benda tersebut. Penerangan atau cahaya harus datang dari samping atau dari belakang subjek. Penyinaran dari depan memberikan kesan datar dan ini berlawanan dengan apa yang ingin kita tampilkan dakam foto. Selain itu, pada saaat membidik tekstur, sangat penting untuk memperhatikan adanya suatu kontras. Pandangan mata dapat beristirahat, dan ini berarti suatu hal kecil tetapi dapat memberikan dampak yang besar. Bagaian kecil kontras tersebut menjadi dominan terhadap tekstur utamanya. Tekstur yang terlalu banyak, tanpa nada tandingan akan menghasilkan pandangan yang membosankan. Tekstur, bila tidak menjadi objek utama, harus tetap menarik untuk pandang. Contoh tekstur yang menarik lainnya, juga berasal dari alam, pepohonan, kayu, sinar belakang pada salju dan pasir, cadas dan bunga, semuanya menyediakan obyek tekstur yang melimpahkan untuk dipotret.

-         Warna
Warna mengandung nilai, nada dan corak. Nilai warna berhubungan dengan kekuatan sinar dan biasanya diukur dengan alat pengukur cahaya. Nada berkaitan dengan kekuatan corak warna yang khusus, dan corak warna ini mengarah pada sebuah warna (tersendiri dan khas). Untuk memahami masalah dalam fotografi warna, sebaiknya kita menyimak kembali tentang bagaimana kita melihat dan bagaimana kita merasakan warna dan bagaimana emosi serta pengaruh latar belakang terhadap warna yang dilihat. Warna mempengaruhi emosi, jadi mempengaruhi juga apa yang akan dipotret. Beberapa warna memiliki daya tarik sedangkan yang lain tidak menyenangkan. Warna dapat menipu pandang karena warna bisa menjadi menyolok atau pasif, tampilan ke depan atau belakang. Keserasian warna membawa perasaan damai, ketenteraman dan ketenangan, sedangkan ketidakserasian warna – warna membawa dampak yang sebaliknya. Warna mengungkapkan musim atau dimensi, misalnya dengan menempatkan warna merah pada latar depan dan warna biru atau hijau pada latar belakang. Warna bisa menjadi menjadi pekat atau transparan (tembus pandang), dan hal ini berubah mengikuti keadaan lingkungannya. Secara keseluruhan, warna mungkin menjadi elemen desain yang sering salah dipergunakan, sebab ini dianggap menjadi hal yang paling mudah. Anggapan ini bahwa, karena warna terdapat di sekeliling kita, maka pasti mudah untuk membuat sebuah foto, tetapi sebenarnya anggapan ini keliru masukan terlalu banyak warna ke dalam foto akan menyebabkan kemeriahan yang tak terkendali makna atau eksperesi subjek. Kadang – kadang gambar yang hampir senada, tanpa hadirnya warna yang menyentak lebih sesuai dengan suasana penampilan objeknya. Belajarlah mengenal kombinasi warna yang efektif dari berbagai sumber, misalnya buku – buku yang menjelaskan tentang warna, atau mengamati dan menilai foto – foto dalam majalah, iklan, pemandangan yang menarik atau pada tv.
-         Bentuk
Bentuk sudah menjadi dasar desain yang paling sulit untuk dimengerti dan digambarkan, sampai saya berfikir bagaimana suatu objek akan ditampilkan sebagai suatu wujud, baik besar atau kecil, sebagai bangun (shape) (dua dimensi) atau sebagai bentuk (form) (tiga dimensi). Arah jatuhnya sinar terhadap objek akan sangat mempengaruhi bagaimana bentuk yang akan tampil pada pandangan kita. Sinar depan merusak kesan (dimensi) bentuk dan membuatnya tampak datar, sedangkan cahaya samping atau penerangan belakang akan memperkuat penampilan (dimensi) bentuk tersebut.

-         Ruang
Ruang didefinisikan sebagai daerah di sekeliling objek. Ruang di depan dan di belakang objek menciptakan kesan tiga dimensi terhadap komposisi (penataan gambar). Perspektif membantu untuk menciptakan kesan ruang. Penggunaan lensa sudut lebar untuk memperluas ruang atau lensa tele untuk memampatkan ruang, dapat dipergunakan untuk merubah suasana dalam foto dan pemilihan perspektif

-         kesimpulan
sekarang kita sedang diperkenalkan kembali tentang lima elemen yang sesungguhnya dipergunakan oleh semua seniman. Elemen – elemen visual ini merupakan pengetahuan dasar tentang pandangan, dan dasar untuk membentuk gambar secara baik. Untuk menguasainya dengan baik, perlu dilatih ketajaman pengamatan, dan tenaga, tetapi percayalah, bahwa usaha keras ini pasti ada hasilnya. Hal ini dapat menyempurnakan dan memperluas pandangan, bakat, kesenangan dan juga keterampilan fotografi anda.

sumber : MAKARIOS SOEKOJO


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © AZIZEN MEDIA - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -